Ibas Sok Perhatian, Sebut Failed Nation? Kok Nggak Prihatin Warisan Candi Hambalang ?

Ibas Sok Perhatian, Sebut Failed Nation? Kok Nggak Prihatin Warisan Candi Hambalang?


Mr_Naibaho  240 . Jul 11, 2021

SHARE:

Ibas Sok Perhatian, Sebut Failed Nation? Kok Nggak Prihatin Warisan Candi Hambalang?

Sebenarnya kalau hanya modal omdo alias omong doank? Siapapun bisa, sayapun sangat prihatin sekali dengan apa yang dilakukan oleh SBY selama sepuluh tahun kepemimpinannya di negeri ini. Bagaimana nga prihatin? Melihat kondisi bangsa ini yang ditinggalkan oleh SBY, terutama mangkraknya pembangunan-pembangunan yang entah benar digenjot atau memang sengaja dibuat lambat yang akhirnya ketahuan belangnya, mangkrak karena anggarannya sudah dikorupsi berjamaah.

Bagaimana nga prihatin melihat di eranya dengan iklan yang slogannya ‘katakan tidak pada korupsi’, yang iklannya dibintangi oleh anak SBY sendiri adalah Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas yang tak lain adalah putra bungsu Ketua Dewan Pembinan Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ini berbanding terbalik, malah melakukan korupsi berjamaah hingga melahirkan proyek-proyek mangkrat karena sudah dikorupsi habis hingga harus eranya Pak Jokowi menanggungnya.

Dan yang lebih membuat prihatin adalah fakta bahwa selama bapaknya berkuasa? Ibas ini alias Edhie Baskoro Yudhoyono sering-sering namanya disebut terseret kasus korupsi Wisma Atlet Hambalang, salah satu candi peninggalan SBY yang sampai sekarang tidak bisa dilanjutkan lagi pembangunannya.

Dan entah mengapa pulak, SBY dan keluarganya, Cikeas tidak membuat aksi penggalangan dana untuk meminta bantuan agar wisma itu terbangun kembali, atau memanfaatkan kekayaaan para kadernya untuk meneruskan candi warisan tersebut, inilah yang membuat kita tentunya prihatin, sama ketika Ibas ini memantik keprihatinan melihat kondisi covid di negeri kita.

Setahun lalu, saat pandemi global bernama Covid-19 muncul, Ibas ini juga pernah muncul mengimbangi kedatangan covid ini. Ibas ini muncul di iklan yang dibuat sendiri, namun terkesan pemula sehingga jadi lawakan warganet. Ibas muncul di iklan bagaimana memanfaatkan disinfektan dan menggunakan handsanitizer dengan baik.

Video ini ramai jadi perbincangan warganet karena gaya Ibas yang lucu dan culun menjadi perbincangan. Hingga sekarang video kocak Ibas saat perkenalkan bilik disinfektan dan bagaimana cara menggunakan handsanitizer ini masih bisa diakses di media sosial.

Usai kemunculan video kocak Ibas? Nama Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyoni itupun seakan tenggelam oleh hingar bingar pemberitaan covid-19 di Indonesia, plus goyangnya partai Demokrat oleh sejumlah senior-senior mereka yang tidak takut akan otoriternya gaya kepemimpinan Ketua Demokrat sekarang yang tidak lain dan tidak bukan abang kandungnya Ibas ini.

Entah takut namanya dibawa-bawa oleh para senior yang tau betul isi dalaman dari Edhie ini, Edhie tidak berani keluar kandang sampai perseteruan antara Partai Demokrat yang sah dengan tandingannya mereda seperti sekarang.

Usai meredanya pemberitaan prahara Partai Demokrat, tiba-tiba tidak ada angin tidak ada hujan, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhy Baskoro Yudhoyono angkat bicara ihwal lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia yang terus meningkat. Pria yang karib disapa Ibas itu tiba-tiba turun gunung dan mengingatkan pemerintah agar tak lalai menghadapi bencana non alam tersebut.

Lah emang Ibas ini siapa? Kok tiba-tiba muncul? Tapi lagi-lagi kemunculannya hanya omong doank, tanpa ada unjuk kerja dari partainya itu untuk bekerja demi rakyat Indonesia.

Pernyataan Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono, Ibas tentang "jangan sampai negara disebut failed nation” ditanggapi oleh politikus muda PDI Perjuangan Wanto Sugito.

Wanto yang juga Ketua DPC PDIP Kota Tangerang Selatan, menilai Ibas justru menunjukkan sangat tidak mampu meredam situasi darurat di tengah situasi pandemi covid-19.

Justru kata Wanto, pernyataan Ibas hanya akan memperkeruh dan menyakiti hati para tenaga kesehatan yang sudah kerja keras banting tulang mengobati para pasien COVID-19.

“Lebih baik Ibas perhatikan saja Demokrat agar tidak jadi partai gagal failed party. Soalnya gejala menjadi partai gagal sudah di depan mata. Cari cara saja agar lolos PT di 2024. Atau yang failed itu pemikiran Ibas. Mungkin akibat pengaruh yang membuat pikirannya tidak lagi jernih,” ujar Wanto Sugito, dalam pesannya kepada wartawan, Jumat, 9 Juli 2021.

Mantan aktivis 98 ini juga menilai pernyataan Ibas terkait failed nation yang dikaitkan dengan menangani pandemi pun tidak sesuai konteks. Ia pun mempertanyakan pernyataan putra bungsu Susilo Bambang Yudhoyono ini yang sering tidak substansial dalam berbagai komentarnya ke publik.

Di sisi lain, pria yang akrab disapa Klutuk itu pula mempertanyakan kinerja Ibas di Parlemen. Tidak perlu jauh- jauh, kata dia, hal itu bisa dilihat lewat tingkat kehadirannya di DPR sebagai wakil rakyat.

"Tolong itu cek kehadirannya di DPR khususnya di Komisi VI. Teman sejawatnya di DPR saja pada mengatakan jarang rapat. Itukah wakil rakyat yang mau dicontoh," kata Wanto.

Wanto Sugito sangat memahami, negara demokrasi memang tidak harus alergi kritik. Namun apa pun yang harus disampaikan sepatutnya substansial dan konstruktif.

“Jadi, tidak malu-maluin. Koreksi ke diri sendiri dulu. Dan jika dikritik balik, jangan senewen,” tuturnya.

Ibas dan partai berlambang merci itu memang terlihat panik dan mengusahakan segala cara untuk menaikkan elektabilitas partai yang nyungsep akibat kasus korupsi dan otoriternya seorang AHY.

Ibas mencari-cari celah untuk memasukkan omong doanknya itu agar bisa dikonsumsi publik dan percaya akan kata-katanya dengan tuduhan ‘failed nation’, plus mengatakan bahwa pemerintah seakan-akan tidak berdaya menghadapi gelombang covid-19.

Pertanyaannya, dimananya failed nation? Apa indikatornya pemerintah tidak berdaya?

Emangnya selama 10 tahun SBY memerintah sudah lebih baik dari Presiden Jokowi? Lihatlah hasil ‘failed nation’ sumbangan SBY, candi hambalang.

Jadi sebelum mengkritik pemerintah, lihat dulu itu candi hambalang, sehingga tidak salah kritik. Dan kalau demokrat makin nyungsep? Jangan salahkan pemerintah, tapi bekerjalah dengan aksi nyata membantu pemerintah setidaknya menangani pasien karna covid-19...

Jangan Cuma Omong Doank...!!!

SHARE:

WRITTEN BY

Mr_Naibaho  

Blog: pacefanindi.blogspot.com 
Halaman: Bicaramampap

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catharina