Gampangnya "Jokowi" Jewer AHY-Ibas, Demokrat ngeles !

Gampangnya Jokowi “Jewer” AHY-Ibas, Demokrat Terpaksa Ngeles!

Ninanoor
Ninanoor  10.3k . Jul 10, 2021

SHARE:

Gampangnya Jokowi “Jewer” AHY-Ibas, Demokrat Terpaksa Ngeles!

Membaca apa yang disebut sebagai kritik dari AHY dan Ibas, seakan mendengar orang yang merepet ketika orang lain sedang sibuk bekerja. Merepet itu artinya mericau atau bercakap yang bukan-bukan sampai bosan mendengarnya. Kita paham lah maksudnya. AHY sedang berupaya mereplikasi kesuksesannya menaikkan kepopuleran Partai Demokrat ketika beberapa bulan lalu dia menyebut partainya dikudeta dan menuduhkan ada keterlibatan Jokowi. Sekedar pansos aja. Mau numpang tenar sama Presiden Jokowi. Padahal keduanya jadi terkenal karena banyak pihak yang mengecam kritikan mereka.

Selain AHY dan Ibas, para politisi Demokrat lainnya juga seakan berlomba-lomba memojokkan Presiden Jokowi. Seakan diberi komando dan menyerang habis-habisan. Misalnya ketika Presiden Jokowi baru saja mengumumkan PPKM Darurat di Jawa dan Bali pada awal Juli lalu, seorang politisi Demokrat Taufik Rendusara sudah nyamber aja. Dia mempertanyakan mengapa PPKM Darurat sampai tanggal 20 Juli yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha. Sehingga dia pun menuduh bahwa hobi Jokowi bikin ribut dengan umat Islam Sumber.

Lalu disambung oleh Ibas, yang pada Rabu lalu (7/7) menyebut failed nation, bahwa negara dianggap gagal menyelamatkan rakyatnya. Kemudian disambung lagi oleh AHY yang memakai hasil penilaian Bank Dunia. Bank Dunia menyatakan per 1 Juli 2021, Indonesia masuk kategori negara lower-middle income atau negara dengan penghasilan menengah ke bawah, karena adanya penurunan pendapatan nasional bruto per kapita. "Idealnya, kita selalu naik kelas. Jangan tinggal kelas, apalagi turun kelas. Masalah gentingnya, bukan di mana status kelas kita saat ini, tapi mampukah negara ini menyelamatkan rakyatnya dari COVID?" ujar AHY juga pada hari Rabu (7/7) Sumber. Kayak yang udah pernah ngurus negara aja ya hehehe… Ikut Pilkada aja gagal. Bikin wisma atlet aja mangkrak. Seperti kata netizen, ngurus istrinya agar tidak kena covid saja tidak bisa, kok sok ngurusin negara?

Satu lagi politisi Demokrat yang sok mengkritik Presiden Jokowi adalah Wasekjen Demokrat Jansen Sitindaon. Pada hari yang sama (7/7), Jansen menyorot anggaran ratusan triliun rupiah yang diberikan buat menangani pandemi di mana Partai Demokrat juga ikut menyetujui di DPR RI. “Mestinya ada lah sedikit kemenangan kecil. Yang terjadi ngurus oksigen saja tak beres. Jadi hak kita bertanya masih mampu tidak negara ngurus Covid ini,” ujar Jansen Sumber. Halaaah sok kritik, dia sendiri caleg gagal yang tidak lolos ke Senayan hehehe…

Ibas sendiri dengan telak termakan kritikannya sendiri. Pada Kamis lalu (8/7) harusnya Ibas ikut dalam rapat Komisi VI, namun dia absen. Sontak saja dia kena kritik balik dari sesama anggota DPR. Dan terbongkar bahwa Ibas kerap absen dalam rapat-rapat Komisi. Wakil rakyat sering absen itu nggak bener dong. Magabut gitu? Intinya, mereka ini hanyalah memancing di air keruh. Bukannya membantu bangsa dan negara bersama menangani covid, mereka malah merecoki.

Aib Ibas ini pun berbalik jadi mementahkan semua kritik dari Demokrat. Sebenarnya sudah cukup nuampol ke arah Demokrat. Ibas dan Demokrat jadi bahan bully-an para netizen. Publik tidak lagi memperhatikan isi kritikan mereka. Sekarang publik mempertanyakan apa kontribusi Demokrat dalam menangani pandemi.

Sementara itu, Presiden Jokowi, sedang melawan kritikan Demokrat dengan cara beliau sendiri. Yakni dengan terus bekerja. Soal pasokan oksigen, sudah di-handle oleh Menteri Luhut, bekerja sama dengan Kementrian BUMN. Mengerahkan BUMN untuk memberikan bantuan, seperti Krakatau Steel dan Pertamina. Masalah lain yang urgent adalah ketersediaan tempat tidur buat pasien Covid. Presiden Jokowi turun langsung mengurusnya. Senin malam (5/7), Presiden memeriksa langsung kesiapan Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Di sana sedang disiapkan 900 tempat tidur isolasi, 50 ICU (intensive care unit), dan 40 HCU (high care unit) Sumber.

Kemudian pada Rabu malam (7/7), bertepatan dengan rentetan kritik dari Ibas, AHY dan Jansen, Presiden Jokowi mengecek kesiapan Rusun Pasar Rumput. Hasilnya langsung diumumkan oleh Presiden Jokowi. Bahwa Rusun Pasar Rumput Tower 1 sudah siap dipakai dengan kapasitas 2.060 tempat tidur. Sedangkan tower 2 dan 3 akan siap dalam 2-3 hari mendatang dengan kapasitas 5.950 tempat tidur Sumber.

Presiden Jokowi menunjukkan bahwa pemerintah masih terus berupaya keras. Ada masalah, ada solusi yang diupayakan secara nyata. Tidak sekedar ngomong doang. Seperti mereka yang seenaknya mengkritik. Seperti Partai Demokrat. Seakan Presiden Jokowi “menjewer” kuping AHY dan Ibas. Yang bergerak pun tidak, mana bisa menghasilkan sesuatu yang nyata dalam menangani pandemi? Yang tidak jelas kontribusinya. Sekarang Presiden Jokowi menunjukkan, nih, ada Asrama Haji dan Rusun Pasar Rumput, nggak pake lama, akan jadi solusi.

Saya kira Demokrat pun menyadarinya. Sehingga mereka cepat-cepat cari cara buat ngeles. Kalo nggak, ya makin diinjek-injek netizen lah duo Ibas - AHY ini. Hari Jumat kemarin (9/7), anggota DPR RI Fraksi Demokrat, Benny K. Harman tiba-tiba saja mengusulkan agar gedung MPR/DPR jadi rumah sakit darurat Covid. “Kalo memang rumah sakit sudah penuh sehingga banyak pasien Covid terlantar dan harus tunggu antri berjam-jam, sebaiknya halaman dan gedung DPR/MPR dijadikan rumah sakit darurat. Untuk keselamatan rakyat, keselamatan dan kesembuhan pasien Covid,” cuit Benny di Twitter link twitter Sumber. Emangnya yang punya gedung MPR/DPR itu Demokrat? Kenapa mesti diusulkan lewat medsos? Nggak langsung aja disampaikan ke para pimpinan MPR/DPR? Ya karena ini adalah upaya ngeles! Sekedar memberi bukti bahwa Demokrat juga bisa ngasih solusi. Nggak cuma omdo, sok kritik tapi tidak bisa apa-apa seperti yang ditudingkan oleh para netizen. Menyelamatkan muka Ibas dan AHY.

Tentu saja dijawab Presiden Jokowi dengan kerja nyata. Pada hari yang sama, Presiden Jokowi bersama Menteri Agama mendatangi Asrama Haji Pondok Gede. "Saya ingin menyampaikan ucapan kepada Menkes, Menteri PUPR, beserta jajarannya yang telah bekerja keras dalam waktu 5 hari untuk menyiapkan Wisma Haji di konversi menjadi RS… Saya tadi sudah cek ke dalam peralatan rumah sakit, pergantian AC, pembangunan lift untuk para pasien saya lihat semuanya dalam keadaan 99 persen siap sehingga besok pagi rumah sakit Wisma Haji ini sudah bisa dioperasionalkan,” ujar Presiden Jokowi Sumber.

Publik pun menyambut dengan penuh apresiasi. Hanya dalam 5 hari, Presiden Jokowi dan jajarannya memberikan tambahan rumah sakit buat masyarakat. Bukan proyek mangkrak bertahun-tahun, ataupun sampai dikorupsi. Hasil nyata yang bisa dinikmati rakyat. Tidak sekedar omongan manies. Presiden Jokowi menunjukkan bahwa levelnya jauh lebih kompeten ketimbang bapaknya AHY-Ibas. Ya nggak bisa lah kita bandingkan Pak Jokowi sama AHY-Ibas. Nggak level! Selalu dari kura-kura!

Tulisan sebelumnya: Modyarr! Aib Ibas Dibongkar Sesama Anggota DPR, Kerap Absen, Magabut Di DPR RI? Tulisan-tulisan saya yang lain bisa dibaca di sini : Ninanoor Credit foto : detik.commerdeka.com

SHARE:

WRITTEN BY

Ninanoor 

Fantabulous 😎 Twitter @neen4noor

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catharina