TEROR MEDSOS, DUKUNG KKB


Teror Medsos, Dukung Teroris KKB, TNI Harus Kirim Pasukan ke Rumah Dandhy Laksono
______________________
 172 . May 01, 2021

Teror Medsos, Dukung Teroris KKB, TNI Harus Kirim Pasukan ke Rumah Dandhy Laksono
--------------------------------------------------------------------
 
Terorisme tidak hanya berbicara teror di lapangan namun terorisme juga berbicara di media sosial. Para pendukung terorisme sudah bisa kita kategorikan sebagai teroris juga. Teroris pada hakekatnya adalah sekelompok orang atau sekelompok aktivitas yang menimbulkan teror atau ketakutan kepada khalayak ramai dan publik.

Mereka adalah kelompok orang dengan aktivitasnya yang menyebarkan ketakutan untuk mencapai suatu tujuan baik tujuan agama maupun politik. Terorisme marak terjadi di beberapa tempat yang cukup radikal seperti Jakarta, Makassar, Aceh dan terakhir Papua.

Ngaku-ngakua aktivis, ternyata di belakangnya dukung Teroris KKB.

Di Jakarta ada teroris yang ditembak mati karena mabuk tentang agama. Tapi sebenarnya kepentingan politik jauh lebih mempengaruhi aksi-aksi tersebut. Karena kalau bicara tentang politik itu bicara tentang sesuatu yang sangat cair.

Maksudnya cair adalah begini. Politik itu bicara tentang kepentingan sekelompok orang yang bukan sekadar dan sederhana benar atau salah. Yang namanya keinginan itu bukan urusan benar atau salah jika dilihat dari aspek politik. Tapi kalau bisa dilihat dari aspek hukum, politik itu sifatnya harus tunduk kepada aturan yang berlaku.

Dandhy Laksono adalah salah satu orang yang sangat politis di dalam statementnya yang ia munculkan di Twitter. Ini adalah orang yang sangat mendukung kemerdekaan Papua. Sebenarnya kalau mau lebih jauh lagi kita melihat bahwa Dandhy Laksono bukan mendukung kemerdekaan Papua tapi mendukung Papua hancur saat keluar Indonesia.

Bicara tentang Dandhy Laksono Kita juga harus bicara tentang seseorang yang menjadi sahabat baiknya yakni Veronica koman yang saat ini ada di Australia bersama suaminya. Orang ini bisa dikatakan sebagai orang yang mendukung hancurnya Papua ketika mereka lepas dari Indonesia.

Melihat Dandhy Laksono kita harus melihat lingkaran persahabatan nya juga. Kalau mereka sampai bisa mengatakan bahwa kelompok kriminal bersenjata adalah orang asli Papua kau mereka sudah menggunakan isu identitas yang berbahaya.

Mungkin mereka lahir di tanah Papua namun mereka punya jiwa untuk menghancurkan Papua. Karena kita tahu dari dulu sampai sekarang, Papua adalah Indonesia. Berkaca lepasnya Timor Timur, kita melihat bahwa negara ini di lempar begitu saja dan didiamkan begitu saja oleh Australia saat mereka berhasil mengeruk kekayaan di Timor Timur.
 
Setelah Timtim dikeruk habis, apakah sekarang Australia juga ingin melakukan hal yang sama terhadap Papua dengan permainan itu yang dikerjakan oleh Dandhy Laksono, Veronica Koman dan para SJW pengkhianat negara lainnya?

Buat saya, kalau sudah masuk ke ranah seperti ini saya kira pasukan TNI elit tidak hanya diterjunkan ke Papua untuk memberantas KKB. Namun mungkin TNI pasukan elit bisa diterjunkan ke rumah Dandhy Laksono.

Karena terorisme di media sosial itu dampaknya lebih luas ketimbang KKB yang bersifat regional. Orang ini tidak bisa bersembunyi lagi dan dia harus segera ditangkap karena memang orang-orang macam ini adalah para pengkhianat bangsa.

Apakah TNI rela para pengkhianat bangsa ini bebas berkoar-koar di Twitter? Mungkin mereka tidak seperti KKB teroris yang membunuh guru, menembaki tentara, dan membantai anak-anak sekolah yang adalah orang asli Papua. Sekalian cari admin Twitter @KatolikG

Article

Namun orang-orang macam Dandhy Laksono ini membunuh logika yang ada di publik. Barangsiapa yang mendukung teroris adalah teroris. Ini adalah hukum yang mungkin kita sama-sama tahu ya. Jadi sepertinya nggak ada sesuatu yang berlebihan saat penegak hukum ini datang ke rumah Dandhy Laksono. Orangnya sebenarnya pernah ditangkap karena melakukan provokasi soal Papua.

Namun kemudian orang ini dibebaskan atas nama kebebasan berpendapat. Tapi kalau bicara tentang saat ini yang adalah berpendapat untuk mendukung aksi terorisme Di sana ia bisa diproses hukum dengan adil.

Teroris itu tidak perlu diajak bicara soal hak asasi manusia. Seperti yang Komnas HAM katakan ajak bicara dengan jalur damai. Berdamai dengan teroris adalah kesalahan terbesar yang pernah dipikirkan sekalipun.

Jangan sampai orang orang macam dia ini menjadi perobek tenun kebangsaan. Karena hati ini sudah pernah terjadi di Jakarta dan jangan sampai terulang di Papua. Mau Papua hancur kayak Jakarta? Ya diamkan saja Dandhy Laksono.

Teroris kok dibela? Situ waras? Ngepet darimana sih? Duitnya banyak nih gua curiga. Semoga aja salah ya.

Begitulah salah-salah.

 pacefanindi.blogspot.com 
 Bicaramampap

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catharina