"Pidanakan HRS Berarti Mengkriminalisasi Maulid Nabi"
Direktur Habib Rizieq Shihab (HRS) Center H. Abdul Chair Ramadhan merespons kasus kerumunan HRS di Petamburan.
Menurut dia, dalam asas legalitas dijelaskan bahwa Undang-undang harus dirumuskan secara terperinci dan cermat. Ini didasarkan pada pinsip nullum crimen, nulla poena sine lege certa. "Konsekuensi dari prinsip ini adalah bahwa rumusan perbuatan pidana harus jelas, tidak bersifat multitafsir yang bertentangan kepastian hukum," kata Abdul.
Menurutnya, istilah kerumunan acara Maulid Nabi di Petamburan yang berbarengan acara pernikahan putri Rizieq, bukan perbuatan pidana. Unsur delik harus ada dalam rumusan undang-undang.
"Pelanggaran terhadap prokes (protokol kesehatan, red) sepanjang tidak diatur dalam Undang-Undang, tidak menjadi unsur delik," kata Abdul.
Ditinjau dari ajaran kausalitas (sebab akibat), berkerumunnya banyak orang saat itu, karena acara Maulid Nabi. Konsekuensinya, sanksi hukum terhadap kerumunan a quo dikenakan, kata dia, berdasar hukum kausalitas acara Maulid Nabi Muhammad SAW adalah bersifat melawan hukum.
"Kesimpulannya memidana IB HRS dkk sebab alasan kerumunan Maulid Nabi Muhammad SAW, itu sama saja dengan mengkriminalisasi Maulid Nabi Muhammad SAW," kata Abdul.
Pernyataan ini langsung dibalas telak oleh pegiat media sosial Eko Kuntadhi. "Membicarakan L*nte di acara Maulid Nabi sama saja menghina agama," katanya lewat Twitter.
Begitulah mereka. Kalau mereka sudah bicara dan bawa-bawa agama, rasanya sangat menggetarkan nyali. Kadang mengerikan kalau neraka dan azab dipakai sebagai alat mengancam. Yang tidak kuat mental pasti bakal gemetar dan lari terbirit-birit. Ngeri, bahkan bisa-bisa jenazah tidak akan disalatkan.
Mereka ini makin lama makin terlihat stres. Makin ngawur dan semakin panik, membabi buta menggunakan apa pun asalkan bisa menyerang. Ibarat orang yang sedang dalam proses tenggelam, tangan bergerak tak karuan akibat panik. Orang kalau sudah terjepit plus kepepet pasti akan lakukan apa pun. Kubu Rizieq biasanya pakai kriminalisasi ulama dan mengancam pakai azab dan neraka. Masa mempidana Rizieq sama dengan mengkriminalisasi acara Maulid?
Rizieq salah ya salah, jangan kaitkan dengan sesuatu yang berbau agama.
Ibarat begini deh, saya bikin acara peringatan Hari Kartini hari ini. Tapi saya melanggar protokol kesehatan atau saya membuat kerusuhan dalam acara tersebut. Harusnya saya dinyatakan bersalah. Lalu saya teriak, kalau saya dipidana berarti mengkriminalisasi Hari Kartini? Logikanya di mana ini sih? Pusing kepala aku memahami komplotan Rizieq ini.
Makanya, jangan halusinasi melulu. Tidak ada yang mengaitkan ini dengan kriminalisasi terhadap acara Maulid. Ketika Rizieq ceramah menyinggung soal l*nte, justru banyak yang mengkritik. Itu fakta. Tidak elok ceramah soal itu di acara tersebut. Apakah pendukungnya pura-pura pingsan? Malah membela Rizieq lewat embel-embel kriminalisasi.
Stop bawa-bawa agama dan Tuhan dan surga neraka untuk membela Rizieq. Jurus yang dulunya pamungkas sudah tidak mempan lagi. Dulu banyak yang terpengaruh, sekarang banyak yang mulai merasa muak. Semakin intens seret agama, semakin kelihatan munafik dan bobrok, semakin jijiklah masyarakat terhadap mereka. Semua juga sudah tahu kalau Rizieq dan kelompoknya hanyalah kelompok yang suka bikin ulah dan berlindung di balik agama agar tidak tersentuh hukum. Semua juga sudah tahu kalau mereka ini tak lebih dari pengecut yang hanya berani saat rame-rame, galak saat banyak massa, pakai azab dan neraka saat sudah seperti tikus terjepit.
Jadi teringat dengan sindiran menohok dari salah satu netizen yang kesal dengan mereka yang selalu merasa kayak pemilik surga. Mereka ini ibarat penjual produk tapi tidak pernah memakai produknya. Menjual iming-iming surga tapi disuruh duluan pergi ke sana, tak ada yang mau, pura-pura bodoh dan pingsan. Munafik, kan? Lucunya, banyak yang mau dibodohi oleh kelompok ini. Sebenarnya siapa yang bodoh sih?
Kalau mau membela Rizieq, pakai logika yang sehat, jangan bodohi orang lain dengan narasi-narasi yang gak nyambung. Tapi kita tak bisa salahkan mereka juga. Kalau pakai logika, mereka pasti salah. Mau dilihat dari sisi mana pun, mereka pasti kalah debat. Makanya mereka tidak bisa pakai logika, melainkan pakai jurus membabi buta.
Bagaimana menurut Anda?
https://netralnews.com/pidanakan-hrs-berarti-mengkriminalisasi-maulid-nabi-d9porh
Halaman: Bicaramampap
: pacefanindi.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar