Jokowi Sita Aset Negara Di Cendana.
Dalam diam Jokowi tak hanya mengambil alih yayasan supersemar dan uang yang diparkir di Swiss, tapi juga aset TMII. Konon pembangunan taman yang menghabiskan uang negara 5 triliunan itu malah masuk ke yayasan keluarga cendana. Pantas saja negara kita dibuat buntung. Keluarga orba semakin kaya raya, sedang rakyat Indonesia semakin miskin dan terbelakang akibat keuangan negara dirampok eks presidennya. Tapi, kelakuan orba tak hanya satu-satunya dalam sejarah. Karena negara kita juga mencatat periode kepemimpinan sang mantan yang tak kalah menyeramkan.
Mengenai penyitaan aset TMII sendiri seperti diberitakan kompas.com, pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) bakal diambil alih oleh negara. Setelah 44 tahun, aset milik negara itu tak akan lagi dikelola Yayasan Harapan Kita.
Keputusan pengambilalihan pengelolaan tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pengelolaan TMII.
Aturan itu diteken Presiden Joko Widodo pada 31 Maret 2021 dan berlaku sejak diundangkan, yakni 1 April 2021.
"Presiden telah menerbitkan Perpres Nomor 19 Tahun 2021 tentang TMII yang di dalamnya mengatur penguasaan dan pengelolaan TMII dilakukan oleh Kemensetneg," kata Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dalam konferensi pers daring, Rabu (7/4/2021).
Hebatnya Jokowi, sebelum mengambil alih aset cendana, para pengacau di lapangan terlebih dahulu dikandangi. Siapa lagi kalau bukan Rizieq cs yang karena kepongahannya harus mendekam di penjara. Andai FPI belum dibubarkan dan Rizieq masih berkeliaran, bisa jadi akan ada demo mengada-ada untuk menimbulkan kekacaun. Sekarang karena pion, benteng, ratu, dan sebagainya dimatikan, dengan muda raja orba kena skak mat.
Kini giliran Cikeas yang harus dibidik. Dari berita lama juga disebutkan kalau eks ormas FPI memiliki hubungan dekat dengan Cikeas. Dari foto-foto pentolan eks FPI yang diundang pak mantan hingga pernyataan mereka kalau di era mantan penindakan kasus korupsi lebih baik. Munarman sendiri juga sempat mengajukan diri sebagai pembela hukum dari kasus kudeta yang menimpa AHY. Ada juga beberapa pernyataan mantan yang seakan membela Rizieq dengan menyebut kerenggangan aparat dan sipil. Ingat bahwa laham FPI yang menyerobot PTPN juga terjadi di era mantan.
Dari ulasan buku Goerge Aditjondro dengan gamblang mengulas aliran dana Cikeas di Bank Century dan yayasan-yayasan yang jadi milik SBY beserta istrinya. Mungkin mereka lebih cerdik karena berhasil membuat perpres untuk membangun rumah senilai ratusan milyar, tapi catatan kasus korupsinya masih tersimpan.
Apalagi berbicara soal mafia migas. Dalam salah satu pemberitaan dari media menyebutkan judul: Petral, sarang mafia migas dilindungi SBY disikat Jokowi. Seperti dilansir merdeka.com, PT Pertamina Energy Trading Ltd atau Petral akhirnya resmi dibubarkan setelah hampir satu dekade beragam cara dilakukan untuk membubarkan anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut. Pemerintahan Jokowi-JK melalui Menteri ESDM Sudirman Said dan Dirut Pertamina Dwi Soetjipto memutuskan melikuidasi perusahaan yang disebut-sebut sarang mafia migas itu.
Selain itu, ada juga kasus Hambalang yang menyeret nama Ibas hingga kasus pengadaan IT KPU yang mengindikasikan kecurangan pilpres 2009. Adalagi kasus proyek listrik mangkrak, mobil internet mangkar dan juga korupsi daging sapi yang menyeret nama mantan. Kasus-kasus ini mungkin masih tersimpan rapi di KPK tanpa ada kelanjutan. Wajar saja karena belakangan pegawai KPK sendiri ketahuan nyolong emas batangan. Jadi sesama maling tak perlu bongkar aib.
Gara-gara pak mantan, nasib KPK jadi makin tragis. Sejak Antasari ia kriminalisasi, tak adalagi generasi penerus yang berani di sana. Justru sekarang isunya KPK banyak diisi polisi taliban semacam Novel Baswedan dengan janggut panjang. Termasuk mantan penasihat KPK, Abdullah H yang menuduh teroris settingan.
Akhirnya masih ada waktu bagi Jokowi untuk bersih-bersih di periode kedua. Setelah dinasti cendana runtuh, tak perlu wakru lama untuk membersihkan geng cikeas. Mumpung kini ada konflik internal partai. Akan lebih baik kalau dosa-dosa lama pak mantan ikut dibuka. Karena akibat klan cendana dan cikeaslah, negara kita yang harusnya bisa maju, malah dipaksa sengsara hampir setengah abad.
Begitulah kura-kura
Referensi:
https://nasional.kompas.com/read/2021/04/08/07581901/saat-negara-ambil-alih-pengelolaan-tmii-dari-keluarga-soeharto?page=all#page2
https://m.merdeka.com/uang/petral-sarang-mafia-migas-dilindungi-sby-disikat-jokowi.html
Komentar
Posting Komentar