Fadli Zon Meradang ! Apa Hubungan nya Dengan Munarman ?


Kemaren, buka puasa kita terasa lebih menyegarkan karena dibarengi dengan berita penangkapan munarman. Semua orang bahagia. Senang karena akhirnya aktor di balik penyiraman teh di tvone beberapa tahun lalu itu kini diringkus polisi.
Memang, kasus yang menjeratnya bukan soal penyiraman teh. Karena itu terlalu receh meski sama-sama menyebalkannya. Munarman ditangkap karena diduga terlibat kasus terorisme di Indonesia, terkait dengan beberapa orang yang sudah lebih dulu ditangkap dan baiat teroris di beberapa kota.
Bisa dibilang penangkapan berlangsung bersih. Tanpa lecet. Mungkin itu karena Ramadhan. Polisinya jadi hati-hati takut batal puasa. Tapi di mata publik, itu kurang menyenangkan.
Penangkapan teroris oleh Densus 88 mestinya ada sedikit adegan tembak-tembakannya. Atau minimal tendang agar sedikit pincang saat berjalan. Bukan diringkus biasa saja.
Bukankah maling ayam kalau ditangkap polisi biasanya mukanya sudah memar? Masa untuk aktor intelektual, provokator dan sosok di balik aksi-aksi terorisme di Indonesia, ditangkap tanpa lecet suatu apapun? Kan ga seru.
Tapi dari sekian banyak orang yang bersyukur dan bahagia Munarman ditangkap, ada satu orang yang tidak suka dan membela. Yakni Fadli Zon.
Kader Gerindra dan anggota DPR RI ini mengatakan bahwa dirinya tidak percaya Munarman teroris.
“Saya mengenal baik Munarman dan saya tidak percaya dengan tuduhan teroris ini. Sungguh mengada-ngada dan kurang kerjaan,” kata Fadli Zon lewat cuitan di akun media sosial pribadinya.
Jadi mari kita bedah satu persatu.
Soal mengenal baik. Bukankah Fadli Zon juga mengenal baik Ratna Sarumpaet? Bahkan menjadi orang pertama yang membela Ratna dari cerita dipukuli sampai bonyok itu? dan sebagian orang beranggapan bahwa dalang dari kisah bonyok itu adalah Fadli Zon sendiri. Tapi ketika tersudut dan cerita tidak bisa berkembang, Fadli malah menjadikan Ratna sebagai kambing hitam dan disalah-salahkan.
Jadi soal kenal baik ini tidak menjamin suatu apapun dari tindakan yang sudah dilakukan Munarman. Kalaupun kenal baik, memangnya kenapa? Toh tetangga Munarman ga ada yang membela seperti Fadli Zon.
Saya malah jadi bertanya-tanya, apakah Munarman ini ada hubungannya dengan Fadli Zon dan Gerindra? Ya kan kenal baik katanya. Apa hubungannya? Kalau sebagai rekan, kerjasama apa yang pernah dilakukan? Nah ini menarik untuk ditanyakan ke Fadli Zon arti kenal baik tersebut. Lalu soal tuduhan teroris. Ini salah pemahaman. Munarman dituduh terlibat dalam menggerakkan atau memprovokasi orang untuk menjadi teroris. Jadi bukan dituduh teroris. Fadli Zon mungkin semalam kekenyangan saat bikin pernyataan jadi matanya kurang fokus.
Dan terakhir soal pernyataan mengada-ngada dan kurang kerjaan.
Sampai di sini saya ga paham siapa yang kurang kerjaan? Polisi memang bekerja untuk menangkap orang-orang yang melakukan tindak kejahatan. Dan itu memang kerjaannya.
Sebaliknya, anggota DPR itu kan tugasnya di Senayan. Dewan perwakilan rakyat. Ini kenapa malah ngurusin provokator FPI? Jadi sebenarnya yang kurang kerjaan ya Fadli Zon. Tapi malah nuduh polisi yang sedang melaksanakan tugas.
Secara politik, pernyataan Fadli Zon ini semakin membuat posisi Gerindra tidak jelas arahnya. Di satu sisi Prabowo ingin tampil keluar dari embel-embel kelompok radikal, tapi Fadli Zon masih terus merawat isu FPI. Mulai dari penembakan laskar dan kini membela Munarman.
Jadi sebenarnya Gerindra itu masih ingin merawat atau merangkul FPI? Atau bagaimana?
Bukankah FPI adalah ormas terlarang? Bukankah Gerindra adalah koalisi pemerintah? Bagaimana bisa partai koalisi malah justru membela anggota ormas terlarang yang selama ini menyerang negara? Ini koalisi macam apa!
Jadi sebaiknya setelah ini Prabowo benar-benar menunjukkan sikap yang jelas sebagai Ketum Gerindra. Kalau yang dilakukan Fadli Zon itu tidak sesuai dengan garis kebijakan partai, maka singkirkanlah manusia satu itu. Karena publik juga sudah jijik melihatnya tampil terus dengan muka bakpaonya.
Tapi kalau Gerindra masih ingin terus merawat FPI, ya sebaiknya Prabowo segera mengundurkan diri. Ga baik jadi munafik dan bertahan di kabinet hanya demi mengumpulkan logistik jelang pemilu 2024. Karena percuma punya logistik dan akhirnya pasti kalah juga. Begitulah kura-kura.

                                  *****
pacefanindi.blogspot.com / Bicaramampap

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catharina