"ANDAI PRABOWO MASIH OPOSISI"
"ANDAI PRABOWO MASIH OPOSISI"
---------------------------------------------------------
www.herbowo99.com
- Ketika Prabowo dipilih menjadi menteri, saat itu saya termasuk yang kecewa. Tidak habis pikir. Bukan sebatas tidak suka dengan Prabowo, tapi ini soal sejarah demokrasi di Indonesia yang bisa membentuk pola baru.
ㅤ
Jelas agak mengkhawatirkan pasca 2024 nanti. Apakah dua pasang calon akan sama-sama menjadi bagian dari pemerintah dan Pilpres hanya jadi ajang drama? Ataukah akan kembali terjadi keseimbangan antara oposisi dan pemerintah.
ㅤ
Tapi hari ini nampaknya kita perlu maklum dan mulai sadar soal rencana jangka panjang Presiden.
ㅤ
Karena coba bayangkan, jika Prabowo masih berada di luar pemerintah dan menjadi oposisi. Lalu tiba-tiba Presiden berencana membangun ibu kota baru, tepat di sekitar 220 ribu hektar lahan negara yang sejak puluhan tahun lalu dikuasai oleh Prabowo. Kira-kira apa reaksi Gerindra? Jelas akan ada penolakan sengit.
ㅤ
Bahkan kalaupun pembangunan ibu kota tetap dijalankan, Gerindra dan Prabowo pasti cenderung akan terus mengkritik. Sementara Fadli Zon mungkin akan tampil dengan banyak analisa hoaxnya, seperti saat dia memainkan isu Ratna Sarumpaet.
ㅤ
Kemudian minggu lalu, bayangkan Prabowo masih jadi oposisi, tiba-tiba pemerintah mengambil alih TMII. Tempat wisata milik negara yang selama 44 tahun dikuasai oleh yayasan keluarga Soeharto, mertuanya Prabowo. Kira-kira, apa reaksi Gerindra? Jangankan berada di luar pemerintah, bahkan sekarang pun Fadli Zon masih nyinyir dan mengingatkan pemerintah agar tidak menggunakan TMII untuk bayar hutang.
ㅤ
Tapi berkat Prabowo menjadi bagian dari pemerintah, semua rencana tersebut dapat terealisasi dengan sangat halus. Lembut. Nyaris tanpa penolakan.
ㅤ
Lalu yang terbaru, Presdien Jokowi membentuk tim debt collector untuk menagih hutang BLBI kepada belasan pengusaha. Dimana salah satunya, adalah Hashim Djojo Hadikusumo, adik dari Prabowo Subianto.
ㅤ
Kasus BLBI ini skandal besar yang kerap jadi gorengan politik. Sejarah masa lalu yang sulit diselesaikan karena banyak sekali yang terlibat di dalamnya. Bu Mega yang dulu menjadi Presiden sempat membuat surat keterangan lunas bagi pengusaha yang sudah membayar. Tapi di publik, malah Bu Mega dianggap biang kerok dari BLBI. Padahal, aktor BLBI, dari gagasan sampai realisasi, itu terjadi di Soeharto dalam rangka merespon dapak krisis 98.
ㅤ
Maka hari ini Presiden Jokowi coba menyelesaikah beban masa lalu itu. Menagih 108 Triliun kepada para pengusaha yang dulu mendapat pinjaman dari pemerintah.
ㅤ
Bayangkan kalau Prabowo masih di luar pemerintah, lalu adiknya ditagih hutangnya oleh pemerintah, kira-kira apa yang akan dilakukan Prabowo? minimal marah sambil gebrak-gebrak meja.
ㅤ
Mungkin saja dengan semua ini Prabowo juga kesal dan terganggu. Tapi bagaimana lagi? dia sekarang jadi menteri. Kalau melawan pasti dipecat. Sementara kursi menteri nampaknya menyenangkan, bisa dikawal pasukan beneran. Dibandingkan di Hambalang main presiden-presidenan, pendampingnya malah orang kayak Amien Rais, jelas kurang menggairahkan.
ㅤ
Sampai di sini, saya mulai berpikir bahwa penunjukan Prabowo sebagai menteri terlihat setimpal. Dengan catatan, ke depan, pemerintah terus melakukan pengembalian aset, baik itu berupa lahan dan bangunan milik negara, yang selama ini dikuasai oleh anak-anak Soeharto, agar dikembalikan pada negara.
ㅤ
Harapan kita semua, pengambil alihan tersebut dapat berlangsung secara damai.
ㅤ
Saya tidak tahu pasti apakah ini memang semua dalam rencana jangka panjang dan sesuai perhitungan Presiden. Atau hanya kebetulan belaka? Tapi katakanlah ini hanya kebetulan, tetap saja kebetulan yang luar biasa.
ㅤ
Sebagai politisi pemenang pemilu terbanyak sepanjang sejarah Indonesia, dari tingkat Walikota, Gubernur hingga Presiden, Jokowi patut diakui sebagai juru taktik yang sangat taktis melancarkan kepentingan politiknya.
ㅤ
Tiba-tiba saja saya jadi teringat dengan cerita masa lalu. Ketika Jokowi masih di Solo sebagai Walikota. Saat itu Jokowi ingin melakukan relokasi pedagang kaki lima. Namun penolakan demi penolakan terus terjadi. (*)-/e-r
pacefanindi.blogspot.com
Halaman: Bicaramampap
Komentar
Posting Komentar