TNI Paksa pria ini bikin pernyataan dukung pemekaran di papua.

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Seorang pria suku Mee di Jayapura mengaku dipaksa anggota TNI untuk mengaku sebagai kepala suku Mee dan membuat pernyataan untuk mendukung pemekaran DOB provinsi Papua Tengah.
Dalam video yang beredar, terlihat seorang anggota TNI yang mengenakan seragam telrihat memperlihatkan sebuah kertas putih kepada Hans Mote. Sedangkan anggota TNI tidak berseragam yang lain terlihat sedang memotret foto dan video pada 11 Februari 2021 di Henikombe, Sentani, Kab. Jayapura, Papua.
Perbuatan memalukan itu dilakukan anggota TNI di Kabupaten Jayapura kepada ria yang diketahui bernama Hans Mote. Usai anggota TNI memaksa mengakui dirinya sebagai kepala suku Mee dan membuat pernyataan mendukung DOB dan Otsus, Mote diberikan dua karton supermi dan dua karung beras.
Mahasiswa Mee di Jayapura bertemu dengan Mote usai pernyataan yang dibuat tersebut viral karena anggota TNI menyebarkan sebuah video dan tiga foto di sosial media beberapa hari lalu.
Seperti dikutip media ini dari suarameepago.com, Hans Mote mengaku kepada mahasiswa Mee bahwa ia membuat pernyataan mengatasnamakan kepala suku Mee untuk mendukung DOB Papua Tengah dan Otsus.
Mote juga mengakui membuat pernyataan itu dalam sebuah video dengan membaca tulisan di kertas yang sudah disiapkan anggota TNI.
“Saya dipaksa untuk mengatasnamakan kepala suku Meepago dan menyatakan sikap mendukung Pemekaran DOB dan Otsus. Pernyataan sudah disiapkan NI dan saya hanya bacakan saja,” ungkap Mote seperti dilansir pada situs suarameepago.com pada 18 Februari 2021.

Mote menambahkan, dia tidak mau membuat pernyataan itu karena dirinya bukan kepala suku mee, namun takut karena anggota TNI datang dengan senjata lengkap.
“Saya mau klarifikasi bahwa sebenarnya saya tidak mau baca pernyataan itu dan tidak mau divideokan. Karena saya bukan kepala suku Mee di Jayapura. Tetapi karena saya takut pada anggota TNI yang datang dengan senjata lengkap. Jadi saya bikin pernyataan itu,” ungkapnya lagi.
Kepada mahasiswa Mee yang mendatanginya untuk menanyakan perihal pengakuannya sebagai kepala suku mee dan membuat pernyataan mendukung DOB yang disebarkan TNI lewat pasific.com dan wartaplus.com serta direkam dalam bentuk video dan disebarkan, itu murni dilakukan dalam tekanan karena dipaksa.
“Waktu itu saya mengaku kepala suku, menyatakan mendukung DOB dan Otsus itu karena dipaksa anggota TNI. Jadi saya menyatakan bahwa menolak pemekaran provinsi dan perpanjangan Otsus di Tanah Papua,” katanya klarifikasi pernyataan dia kepada anggota TNI.
Usai melakukan hal tersebut, dalam sebuah video terlihat anggota TNI berseragam memberikan dua karton supermi dan dua karung beras kepada Mote.

Upaya seperti ini bukan pertama dan terakhir. Upaya seperti ini selalu dilakukan. Dalam banyak video, setelah memberikan pernyataan, beberapa hari kemudian orang yang sama memberikan klarifikasi bahwa pernyataan disampaikan dalam keadaan terpaksa karena dipaksa.
Dalam hal yang lain, terlalu sering dijumpai foto yang beredar di sosial media dengan menampilkan wajah orang papua yang mengaku tokoh-tokoh dan membuat pernyataan mendukung Otsus dan DOB. Yang paling fatal adalah mereka ini seringkali mencatut nama orang papua.
REDAKSI
Komentar
Posting Komentar