GONTA GANTI KEBIJAKAN COVID.



Sudah hampir setahun penuh pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Pejabat pemerintah, dari pusat sampai daerah, masih kebingungan harus berbuat apa. Gonta-ganti kebijakan dan coba-coba jurus penanganan pandemi terus terjadi, tanpa arah yang jelas. ⁠

Sejauh ini, "prestasi" pemerintah hanyalah menciptakan banyak istilah. Coba ingat-ingat deretan istilah ini: pembatasan sosial berskala besar (PSBB), PSBB transisi, PSBB ketat, pembatasan sosial berskala mikro (PSBM), pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), dan PPKM skala mikro. ⁠

Dijalankan setengah hati dan serba tanggung, pelbagai pembatasan itu tak efektif mengendalikan wabah. ⁠

Terlambat antisipasi dan inkonsistensi menjadi ciri khas penanganan pandemi di tanah air. Kita masih ingat, hingga akhir Februari tahun lalu, pemerintah berkukuh Indonesia bebas dari virus corona. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto kala itu malah menyebutkan bahwa Indonesia menjadi "zero case" Covid-19 berkat doa-doa. Tak kalah ajaib, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan doa Qunut efektif menangkal pandemi Covid-19.⁠

Melihat tingkah polah pemerintah, warga Indonesia tampaknya harus menghadapi pandemi dengan caranya sendiri-sendiri. Tak ada gunanya mengandalkan pemerintah yang sering bertindak serba salah. Jagalah diri masing-masing sekuat-kuatnya, seketat-ketatnya.⁠ (*)- 

pacefanindi.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catharina